Rabu, 17 April 2013

Respon Ansor, Kapolres Turunkan Provost

GRESIK (Surabaya Pagi) - Kapolres Gresik AKBP Achmad Ibrahim akhirnya merespon tuntutan PAC GP Ansor Driyorejo. Ini untuk menindaklanjuti permintaan mutasi Kapolsek Driyorejo Kompol Supandi, diturunkanlah provost guna melakukan pengecekan.
"Kami menurunkan provost untuk mengecek kebenaran laporan Ansor Driyorejo. Karena untuk memutasi itu ada prosedur dan kewenangannya," ujar AKBP Achmad Ibrahim saat menerima audiensi Ansor dan elemen masyrakat di Meeting Room Mapolres Gresik, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Ketua PAC GP Ansor Driyorejo Sholahuddin Al-Ayyubi menyerahkan hasil refleksi Ansor dan elemen masyarakat. Diantaranya, meneguhkan kerjasama pengamanan dan meminta memutasi Kapolsek Kompol Supandi. Sebab, dinilai tidak kooperatif dan mengabaikan 400 laporan judi, peredaran miras dan perilaku asusila.
"Khusus poin mutasi, bila dalam waktu beberapa hari ke depan tidak direspon. Kami akan melakukan aksi besar-besaran," ancamnya.
Dalam audiensi terungkap pula data-data peredaran miras, lokasi judi dan perilaku asusila yang terpusat di Perum Kota Baru Driyorejo (KBD). Bahkan, disebutkan pula bila pernah ada lokasi penjualan miras dan dilaporkan ke polsek, tetapi dibiarkan.
Kapolres sendiri menyikapi cukup hati-hati. Bahkan, dalam kesempatan sebelumnya dia merilis polsek-polsek terbaik hingga terburuk. Terbaik bulan ini jatuh di tangan Kapolsek Menganti AKP Ludiro. Sedangkan predikat "jeblok" alias terjelek adalah Kapolsek Cerme AKP Udin Syaifudin.
"Bila tiga kali tidak ada perubahan, akan saya usulkan ke Polda Jatim untuk segera ganti. Karena mengindikasikan manajemen kurang baik," tukas mantan Kapolsek Metro Penjaringan, Jakarta. did

Tidak ada komentar:

Posting Komentar