Sejumlah Tomas dan Toga se - kec. Driyorejo di MWC NU |
DRIYOREJO – 15/04/2013,Penyakit
Masyarakat (Pekat) termasuk minum – minuman keras, perjudian dan tindakan
asusila akhir – akhir ini kian memprihatinkan khususnya wilayah Driyorejo.
Sebagai wujud keprihatinan terhadap penyakit masyarakat, sementara pihak aparat
pemerintah khususnya Muspika Diyorejo kurang tanggap dan terkesan lamban dalam
penanganannya, maka GP. Ansor PAC Driyorejo mengadakan audensi dengan elemen
masyarakat sekecamatan Driyorejo, meliputiMWC NU, MUI, Forum Kepala Desa ,
Takmir Masjid, PAC IPNU, PAC IPPNU,PK.PMII,Karang Taruna, Pergunu,Lembaga
Pendidikan MTs/SMP/SMA/SMK Swasta Negeri,DMI Driyorejo dengan tema "
Refleksi Problematika Masyrakat Driyorejo dan Solusinya" di gedung MWC NU
Driyorejo.
" Kami sebenarnya menginginkan kebersamaan antara pihak
Muspika Driyorejo dengan NU dalam hubungan kemasyarakatan sehingga terwujud
keharmonisan dalam amar makruf nahi munkar" kata ketua Tanfidziyah MWC NU
Driyorejo KH. Muhammad Khoirudin dalam sambutannya. Memang benar dalam pemberantasan
pekat perlu hubungan harmonis antara pihak pemangku kepentingan dalam hal ini
Muspika dengan elemen masyarakat yang ada.
" Kami berharap gerakan ini jangan bersifat sesaat, tapi harus
kontinyu " ujar Kepala Desa Tenaru Tri Purwito di sela – sela dialog.
" Kalau perlu dibentuk satgas pemberantasan pekat di wilayah Driyorejo
" imbuhnya. Gagasan yang disampaikan oleh kades Tenaru tersebut mendapat
dukungan elemen lain utamanya dari kalangan lembaga pendidikan.
" Kami sangat mendukung apa yang disampaikan pak Tri Purwito
yaitu Pembentukan Satgas pemberantasan pekat " kata Drs. Sutrisno Kepala
MTs. Raden Fatah Driyorejo.
Dalam kegiatan audensi ini juga terpilih sebagai ketua Satgas yakni
Bapak Nurul Aziz, Kepala Satkorpok
Banser KBD, dan diakhiri dengan pembubuhan tanda tangan sebagai aksi dukungan
moral terhadap pemberantasan miras, judi dan asusila di wilayah Driyorejo.
Aksi tanda tangan diawali oleh penasehat MUI Driyorejo KHM. Kholil
Burhan , Ketua Tanfidiyah MWC NU KH. Muhammad Khoirudin lalu disusul elemen masyarakat
lainnnya.(jay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar