GRESIK (Surabaya Pagi) - Gara-gara peredaran minuman keras, permainan
judi, asusila dan tindak kriminalitas lainnya marak terjadi, Kapolsek
Driyorejo Kompol Supandi dituntut dicopot dari jabatannya oleh pengurus
Gerakan Pemuda (GP) Ansor setempat.
Permintaan pencopotan itu disampaikan resmi ketika ratusan anggota PAC
GP Ansor Driyorejo berunjukrasa ke Kantor DPRD dan Mapolres Gresik,
kemarin (26/4).
Saat audiensi dengan dua anggota dewan, Chumaidi Maun dan Abdul Hamid,
perwakilan pendemo mengungkapkan fakta tingginya kejadian tindak
kriminalitas di wilayah Kota Baru Driyorejo (KBD) dan sekitarnya.
"Meningkatnya penyakit masyarakat di KBD dan sekitarnya ini akibat
adanya pembiaran oleh aparat kepolisian setempat. Maka oleh karena itu
pemutasian Kapolsek Driyorejo adalah harga mati," ujar Sholihudin Al
Ayubi, ketua PAC Ansor Driyorejo.
Bila kondisi ini dipertahankan, lanjutnya, KBD bakal menjadi kota wisata
mesum, maksiat dan penyakit masyarakat lainnya. "Penjualan miras di
wilayah Driyorejo saat ini tersedia dimana-mana, bahkan anak-anak usia
sekolah bisa membelinya," katanya.
Ketika tuntutan yang sama disampaikan pendemo ke Polres Gresik. Kabag
Ops Polres Gresik Kompol Harnoto, mengatakan, tidak semudah itu
institusinya mencopot jabatan seorang kepala kewilayahan, seperti
kapolsek.
Sebab, tegas Harnoto, mutasi jabatan di lingkungannya memiliki standar
penilaian khusus. "Soal ada yang mengusulkan untuk memutasi seorang
kapolsek, itu boleh-boleh saja. Namun kami punya standar sendiri,"
pungkasnya usai menerima perwakilan pengurus PAC Ansor Driyorejo di
ruang kerjanya. Did/sg